BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Kelompok Peternak
|
Peternakan
Geger Girang meupakan peternakan modern karena dilihat dari sistem kawin pada
ternak yaitu dengan menggunakan sistem kawin secara IB (Inseminasi Buatan), sedang dari segi perkandangan
maupun managmen pakan masi tradisional..Peternakan ini terletak di
Dasan Lian, Desa Aikmel Utara, Kec. Aikmel Kabupaten Lombok Timur yang dimana
pada kelompok ternak ini diketuai oleh Bapak Rihul, peternakan Geger Girang
terrdiri dari 25 peternak, peternakan ini telah terbentuk berjalan 3 tahun.
1.2.
Profil Peternak
a. Nama
peternak : Dzurhain
b. Umur
: 46 tahun
c. Jenis
klamin : laki-laki
d. Lama
beternak : 1 tahun
e.
|
No Hp : 081 997 954 310
1.3. Identitas Ternak
a. Jenis
ternak : Sapi bali
b. Jenis
klamin : Betina
c. Umur ternak : 2- 2,5
tahun
d. Sistem
kawin : IB
|
BAB
II
HASIL
DAN PEMBAHASAN
2.1. Hasil Penelitian
2.1.1.
Hari ke 1 (Kamis)
a.
Jenis pakan:
1.
Pakan pagi: Rumput lapangan
2.
Pakan sore: Rumput lapangan
b. Pemberian pakan:
|
|
c. Sisa pakan:
|
|||
|
|||
2.1.2.
Hari ke 2 (Jum’at)
a. Jenis
pakan:
1.
Pakan pagi: Rumput lapangan
2.
Pakan sore: Jeramih jagung segar
b. Pemberian pakan:
|
|||
|
|||
c.
Sisa pakan:
|
|||
|
|||
2.1.3.
Hari ke 3 (Sabtu)
a. Jenis
pakan:
1.
Pakan pagi: Rumput lapangan
2. Pakan sore:Rumput lapangan
|
|
c. Sisa pakan:
|
2.1.4.
Hari ke 4 (Minggu)
a. Jenis
pakan:
1.
Pakan pagi: Rumput lapangan
2.
Pakan sore: Rumput lapangan
b. Pemberian pakan:
|
||||
|
||||
c. Sisa pakan:
|
|
2.1.5.
Hari ke 5 (Senin)
a. Jenis
pakan:
1.
Pakan pagi: Rumput lapangan
2.
Pakan sore: Rumput lapangan
b.
Pemberian pakan:
|
|
c. Sisa pakan:
|
||||
|
2.1.6 Pemberian Pakan Selama 5 Hari
Tabel 1. Pemberian Pakan Selama 5 Hari
Jenis Rumput
|
Hari ke 1
|
Hari ke 2
|
Hari ke 3
|
Hari ke 4
|
Hari ke 5
|
jumlah
|
Rata-rata/kg
|
R. lapangan
|
29+24
|
28
|
24+23
|
29+26
|
27+23
|
233
|
46,6
|
J. jagung
|
25
|
-
|
-
|
-
|
25
|
4
|
2.1.7 Sisah Pakan Selama 5 Hari
Tabel 2. Sisah Pakan Selama 5 Hari
Jenis Rumput
|
Hari ke 1
|
Hari ke 2
|
Hari ke 3
|
Hari ke 4
|
Hari ke 5
|
jumlah
|
R.lapangan
|
5+6
|
4
|
7+2
|
7+4.5
|
6+2
|
43,5
|
J. jagung
|
6
|
-
|
-
|
-
|
6
|
2.1.8 Konsumsi/hari
2.1.9
Data Keseluruhan
Tabel 3. Data Keseluruhan
Hari
|
Pakan
|
Frekuensi
/hari
|
Jumlah pemberian
/hari/kg
|
Sisa pakan/kg
|
Konsumsi/kg
|
|
Pagi
|
Sore
|
|||||
1
|
R. Lapangan
|
R. Lapangan
|
2x
|
53
|
11
|
42
|
2
|
J. jagung
|
R. Lapangan
|
2x
|
53
|
10
|
43
|
3
|
R. Lapangan
|
R.Lapangan
|
2x
|
47
|
9
|
39
|
4
|
R. Lapangan
|
R. Lapangan
|
2x
|
55
|
11.5
|
43.5
|
5
|
R. Lapangan
|
R. Lapangan
|
2x
|
50
|
8
|
42
|
2.1.10
Konsumsi rata-rata
Tabel 4. Komposisi Bahan Pakan Ternak
NO
|
Nama Bahan
Pakan
|
BK (%)
|
PK (%)
|
ME (%)
|
TDN (%)
|
Ca (%)
|
P
(%)
|
1
|
Rumput
Lapangan
|
40
|
5,4
|
1,96
|
54
|
0,13
|
0.09
|
2
|
J. Jagung
|
28
|
8,20
|
2,09
|
57
|
0,54
|
0,11
|
|
Tabel
5. Kebutuhan Nutrisi Ternak Sapi Bali
Bobot
|
Sapi Bali
|
Tambahan Bobot
|
Makanan
BK
|
Makanan
Kasar
|
PK
(%)
|
TDN
(%)
|
ME
Mca
k/kg
|
Ca
(%)
|
P
(%)
|
300-400
|
Menyusi
|
-
|
10,8
|
85
|
10,9
|
55
|
2,0
|
0,24
|
0,38
|
|
2.2. Pembahasan
Pemberian pakan yang
diberikan pada ternak memiliki kandungan yang tergolong rendah dikarenakan
sekali pemberian pakan pada ternak kebanyakan terdiri dari satu jenis rumput saja,
seperti pengamatan yang dilakukan selama 5 hari hanya pada hari ke 2 saja yang
diberikan 2 jenis pakan. Pemberian pakan pada ternak oleh peternak tradisional
biasanya hanya memperhatikan jumlah atau volume pakan tanpa banyak
memperhatikan kandungan zat makanan pakan yang diperlukan sapi.
|
Dalam penentuan bobot badan
ternak maka digunakan Rumus Sujana yang membutuhkan lingkar dada, untuk
menentukan bobot badan maka digunakan
rumus sebagai berikut :
Keterangan:
Y : Bobot Badan
XI : Lingkar Dada
Sehingga
didapatkan bobot badan dengan perhitungan sebagai berikut:
Diketahui:
Lingkar Dada: 159 cm
Y= 4,19 XI – 385,05
= 4,19 (159) – 385,05
= 308,16 kg
Berdasarkan perhitungan Rumus Sujana maka diperoleh
bobot badan sapi bali sebesar 308,16 kg.
Pemberian pakan pada
ternak sapi bali dalam 5 hari sebanyak 258 kg dengan jumlah sisa pakan selama 5
hari sebanyak 49,5 kg. Sedangkan rata-rata konsumsi sapi bali selama 5 hari
sebanyak 41,9 kg. Angka konsumsi hariannya masih jauh dari standar pemberian
pakan sapi dewasa yaitu 20% dari bobot badan
ternak yaitu 308,16 kg (20%)= 61.63 kg. Jadi dari segi kualitas jumlah
pakan yang diberi dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan masih kurang sesuai
dengan standar pemberian pakan pada ternak sapi bali yaitu 20% dari bobot badan.
Bahan pakan yang diberikan peternak
yaitu rumput lapangan dan jeramih jagung yang
memiliki kadar protein masing-masing 5,2% dan 8,20% dengan kebutuhan protein pada ternak sapi
dengan berat 300 kg
keatas adalah 10,9
% sehingga dapat diketahui susunan kebutuhan bahan pakan yang untuk memenuhi
kebutuhan protein ternak yang sudah ditentukan dengan cara perhitungan Pearson
Squere sebagai berikut:
§ Kandungan
protein rumput lapangan = 5,2% CP
§ Kandungan
protein Jerami jagung= 8,20% CP
§ Kebutuhan
protein pada ternak betina = 10,9
% CP
|
|
Rumput lapangan
|
|
|
Jerami Jagung
Jika ingin menyusun pakan ransum yang standar sesuai
dengan kuantitas pemberian sapi bali yaitu 20% Dari bobor badan, maka
dibutuhkan 61.63 kg, sehingga takaran masing-masing bahan pakan dapat diketahui
sebagai berikut:
-Rumput lapangan
- Jerami jagung
Jadi untuk mengetahui kebutuhan sapi bali dengan
protein sebanyak 10,9% dari 2 bahan pakan yang telah diberi, maka dibutuhkan
20,28 kg/hari untuk rumput lapangan dan 41,34 kg/hari untuk jerami jagung.
Dalam pemberian /hari selama 5 hari berturut-turut sangatlah kurang, karena
dari 5 hari pengamatan yang telah dilakukan pemberian rumput lapangan sebanyak
28 kg/ hari rumput lapangan dan 25 kg/hari hanya deberikan sekali, sedangkan 4
harinya hanya diberi rumput lapangan saja. Sehingga hal ini menunjukan dari
segi kualitas protein pakan yang diberikan masih sangat kurang, dikarenakan
kondisi pemberian yang tidak stabil. Hal ini disebabkan karena pakan yang
diberikan tidak pernah diperhatikan khususnya oleh peternak. Pakan ternak
diberikan dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan kemampuan peternak dan
ketersediaan pakan sehingga tidak diketahui apakah pakan yang diberikan
tersebut sudah memenuhi kebutuhan atau tidak. Hal ini dikarenakan peternak
belum memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai pakan ternak yang baik dan
pakan dibeli pada saat terjadinya kekurangan pakan pada desa tersebut.
Sedangkan siregar (2008) menyatakan
bahwa pakan yang baik adalah pakan yang mengandung zat makanan yang memadai
kualitas dan kuantitasnya, seperti energi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin
dan mineral, yang semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang tepat dan seimbang.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari
pengamatan ini adalah kelompok
peternak di Desa
Dasan Lian Kecamatan aikmel belum menerapkan manajemen pakan yang baik
terhadap ternak sapi.
Hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan peternak
tentang manajemen pakan yang baik,
pemberian jenis pakan yang tidak bervariasi yaitu pemberian pakan yang sama,
dan rata – rata kebutuhan nutrisi pakan masih rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Rohmandhani.
R. 2014. Analisa Usaha Peternakan
Penggemukan Sapi Bali. Universitas Udayana Press, Denpasar
Siregar. 2008. Ransum Ternak Ruminansia.
Jakarta:
Penebar
Swadaya.
Komentar
Posting Komentar