Langsung ke konten utama

MACAM-MACAM IDENTIFIKASI PADA TERNAK SERTA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA


MAKALAH PRODUKSI TERNAK PERAH
MACAM-MACAM IDENTIFIKASI PADA TERNAK SERTA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA



OLEH :
NAMA  : JUNALDI SUPRIANTO M
NIM       : B1D 017 138
KELAS : 5B1




FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2019


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Ilmu Produksi Ternak Perah tepat pada waktunya. Ucapan  terima kasih juga kami sampaikan untuk dosen pengampu yaitu Bapak Muhammad Dohi, M.Si yang senantiasa telah memberikan materi tentang Ilmu Produksi Ternak Perah, serta teman-teman sekalian.
Penulis sangat berterima kasih sebanyak-banyaknya jika ada kritik dan saran yang akan membangun dan memperbaiki tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.


Mataram, 1 November 2019


Penulis


DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTRA ISI.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................... 1
1.2 TUJUAN................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3
A. Model-Model Identifikasi Pada Ternak.................................................................. 3
1.1 Ear Tagging........................................................................................................ 3
1.2 Tattoing.............................................................................................................. 3
1.3 Kalung Nomor.................................................................................................... 4
1.4 Branding............................................................................................................. 4
1.5 Ear Notching...................................................................................................... 5
1.6 Cap Beku (Freeze Brands)................................................................................. 6
1.7 Anting-Anting Logam (Metal Ear Tags)............................................................ 6
1.8 Label Pergelangan Kaki Dan Ekor (Ankle And Tail Tags)................................ 7
1.9 Label Kandang (Barn Nameplates).................................................................... 7
B. Kelebihan Dan Kekurangan Dari Model-Model Identifikasi.................................. 8
BAB III KESIMPULAN................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar budidaya sapi di Indonesia berupa peternakan rakyat dalam skala kecil dan dilakukan secara sederhana. Sebenarnya usaha yang dilakukan lebih cocok disebut memelihara ternak daripada sebuah usaha budidaya ternak. Sebagian besar tujuan memelihara ternak hanya sebagai tabungan saja, tidak pernah ada perhitungan apakah usaha yang dijalankan menguntungkan atau tidak. Peternak tidak pernah melakukan pencatatan biaya produksi, catatan kelahiran, riwayat penyakit dan lain-lain.
            Banyak peternak, terutama peternak yang melakukan pemeliharaan secara ekstensif, tidak mengetahui tentang pentingnya identifikasi dan recording dalam tata laksana pemeliharaan ternaknya. Menurut Sotarno (2003), sebelum melakukan berbagai catatan (recording) sapi perah, perlu diketahui bahwa sapi perah tersebut terlebih dahulu harus diberi identifikasi (identitas/pengenal) atau marking (tanda). Identifikasi memudahkan peternak dalam mengontrol ternaknya. Identifikasi dan recording memudahkan peternak dalam mengontrol umur ternak, perkawinan dan produksi susu. Identifikasi ternak merupakan suatu bentuk recording yang harus dilakukan pada setiap ternak. Identifikasi ternak dapat dilakukan dalam bentuk ear tag, tato dan papan nama.
            Identifikasi ternak sangat membantu dalam setiap penanganan terhadap ternak tersebut, misalnya dalam hal penampungan semen. Adanya ear tag dapat membantu petugas handle untuk memeriksa pejantan apakah sesuai dengan jadwal penampungan atau tidak dan kemudian mengeluarkan pejantan yang siap ditampung semennya.
            Metode identifikasi ternak dapat terbagi dalam 2 kategori, yaitu permanen dan temporer. Identifikasi permanen meliputi menusuk telinga dan pemakaian tattoo, Sketsa, foto, merek (pemberian nama) dan elektrik. Tipe non permanen yaitu memakaikan kalung di leher, pemberian tanda di telinga, pemberian gelang kaki, penandaan pada punggung, rantai leher dengan tanda, pemberian tanda di panggul, pemberian tanda pada ekor, menandai dengan cat dan crayon, dan sebagainya. Metode ini sangat ideal untuk semua kondisi. Proses penandaan pada ternak sangat penting karena agar mempermudah dalam pengidentifikasian.
             Dimana identifikasi ternak akan membantu proses recording, dimana manusia memiliki sifat yang sejak lahir sudah ada pada diri manusia yaitu lupa. Selain itu juga pemberian tanda pada ternak akan mempermudah dalam pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan ternak tersebut. Selain itu, pemberian tanda ini juga memudahkan untuk melakukan identifikasi tiap-tiap sapi yang dipelihara baik dalam mengetahui siklus birahi, dan jenis ternak yang dipelihara.
1.2 TUJUAN
Tujuan dalam identification marking metods:
1.      untuk mempermudah peternak dalam mengenali ternak mereka.
2.      Mempermudah dalam pendataan atau pencatatan rekording dan pertambahan bobot badan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Model-Model Identifikasi Pada Ternak
Pada umumnya hewan dengan ras yang sama memiliki warna bulu dan bentuk badan yang hampir mirip. Pemberian tanda pengenal untuk setiap hewan tersebut diperlukan untuk mepermudah membedakan anatara hewan satu dengan hewan yang lain. Pemberian tanda pengenal pada hewan sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Pemberian tanda pengenal ini bisaanya dipakai peternak yang memiliki jumlah ternak yang relative banyak.
Di dalam dunia peternkan, dikenal beberapa cara pemberian tanda penganal pada ternak seperti:

1.      Ear Tagging

 


Ear tagging adalah cara pemberian tanda pengenal dengan memasang nomor pada daun telinga. Nomor ini terbuat dari plastik yang bertuliskan nomor dengan cat permanen. Tanda pengenal ini tidak bias di hapus dan dilepas, kecuali dilepas dengan cara dirusak secara paksa.

2.      Tattoing


Tattoing adalah pemberian tanda pengenal pada hewan dengan cara menuliskan nomor dalam bentuk tattoo pada daun telinga bagian dalam, atau bias juga pada ekor sebelah dalam yang tidak ditumbuhi oleh buluh. Tattoo ini bersifat permanen. Pemberian tanda penganal ini kelemhanya nomor tidak telihat karena telinga tertutupi kotoran jelas dari jauh sehingga harus menangkap ternak tersebut dahulu.


3.      Kalung Nomor


Kalung nom or adalah cara pemberian tanda penganal pada ternak dengan meberi nomor dalam bentuk kalung yang terbuat dari logam alumunium. Cara pemberian tanda ini lebih disukai masyarakt karena mudah terlihak dan tidak menyakiti ternaknya.

4.      Branding


Branding adalah cara pemberia tanda pengenal pada ternak yang berupa cap bakar. Kelemahan dari pemberian tanda pengeanl ini adalah luka bakar permanane yang dapat menyebabakan harga kulit ternak menjadi lebih murah.

5.      Ear Notching



Ear notching adalah pemberian tanda pengenal dengan cara memberi kode dengan mengunting sebagian dari daun telinga.Dua daun telinga seekor sapi dapat menghasilkan kode nomer ternak sampi ratusan bahkan ribuan. Cara pemberian tanda ini tidak banyak disukai masyarakat karena menyakiti binatang.
6. Cap Beku (Freeze Brands)

                                                                                                         
Cap beku dibuat dengan peralatan khusus yang harganya mahal sehingga banyak peternak menganggapnya kurang ekonomis. Namun di beberapa tempat pembuatan cap beku ini dilayani oleh ahli veteriner atau penyedia jasa IB. Sebelum dicap, bulu di areal yang akan dicap digunting lalu dicuci dengan alkohol. Branding iron (pembuat cap) yang umum digunakan memiliki kepala dari tembaga, aluminium atau baja sedang untuk pembeku digunakan nitrogen cair atau campuran es kering. Setelah didinginkan, besi pencap (branding iron) dilekatkan erat-erat ke kulit ternak selama 40 - 60 detik sehingga kulit mengalami pembekuan. Faktor-faktor seperti jenis logam dan pendingan yang digunakan, umur ternak serta banyak tidaknya bulu di tempat yang mau dicap akan mempengaruhi lama waktu yang diperlukan untuk pelekatan besi pencap ke kulit ternak. Lima sampai enam minggu kemudian, kulit telah sembuh dari pengaruh pembekuan dan bulu di atasnya tumbuh menjadi putih. Cap seperti ini bersifat permanen dan harus ditaruh pada bulu berwarna gelap agar mudah kelihatan. Kesulitan dalam menyediakan peralatan penjerat sapi serta alat dan bahan yang mahal membuat cara ini kurang populer.  
7. Anting-anting Logam (Metal Ear Tags)
Anting-anting logam merupakan bentuk identifikasi yang paling umum digunakan. Mereka dilekatkan ke telinga dengan tang khusus. Di negara-negara maju, peternak bisa memperoleh anting-anting logam yang sudah dilengkapi dengan nomor atau kode. namun peternak juga dapat merancangnya sendiri menggunakan tinta khusus. Kelemahan cara ini adalah nomor atau kode agak susah dibaca kecuali ternaknya sangat jinak sehingga mudah didekati atau kalau tidak ternak perlu dikurung lebih dulu.


 


8. Label Pergelangan Kaki dan Ekor (Ankle and Tail Tags)

l

  

Pergelangan kaki dan ekor dapat diberi gelang lalu dilengkapi dengan label. Kelemahannya adalah label sering tertutupi oleh kotoran sehingga sulit dibaca.

9. Label Kandang (Barn Nameplates)
Pada usaha ternak perah yang menggunakan kotak kandang (stall barn), nomor kotak kandang sering digunakan sebagai identitas sapi perah. Label yang paling sering digunakan adalah yang berukuran lebar 6 - 8 inci (9 - 12 cm) dan panjang 14 - 18 inci (35 - 45 cm) dari bahan kertas tebal, plastik, papan atau plywood. Untuk memperoleh keseragaman, label tersebut biasanya diberi garis - garis sebagai tempat untuk menuliskan  nama atau nomor sapi, umur, tanggal kawin, tanggal melahirkan, produksi susu, kandungan lemak susu, tipe ransum dan data lain yang dianggap perlu yaitu yang merupakan informasi dasar mengenai seekor ternak.
Sumber: Dokumentasi sendiri


 

                                                                   
B. Kelebihan dan Kekurangan Dari Model-model Identifikasi Ternak
1. Anting-anting Plastik (Plastic Ear Tagging)
a. Kelebihan
1. Murah dan bernilai ekonomis
2. Sudah dilegkapi nomor dan kode
b. Kekurangan
1. Mudah rusak, mudah copot dan mudah hilamg
2. Menyakiti ternak
2. Tattoing
a. Kelebihan
1. Pengidentifikasiannya tidak dapat dirubah karena bersifat permanen
2. Pengidentifikasiannya akurat
b. Kekurangan
1. Membutukan banyak proses pengidentifikasian
2. Ternak disakiti
3. Kalung Nomor
a. Kelebihan
1.Ternak tidak merasa kesakitan karena tidak dilukai
2. Penerapan tidak memerlukan keterampilan khusus
b. Kekurangannya
Kekurangan dari model identifikasi ini adalah kalung mudah hilang.
4. Branding
a. Kekurangan
1. Menyakiti dan merusak kulit ternak
2. Merusak penampilan ternak
3. Cap harus dilihat dari dekat
b. Kelebihan
1. Bersifat permanen
2. Mudah pengecapan jika ada kandang jepit
5. Ear Notching
a. Kelebihan
1. Biaya untuk pengidentifikasian murah
2. Pengidentifikasian bersifat permanen
b. Kekurangan
1. Menyakiti ternak
2. Menurunkan estetika ternak
3. Menggunting telinga ternak kurang praktis karena pengkodean atau individu ternak hanyam mencapai seratus.
6. Cap Beku (Freeze Brands)
a. Kelebihan
1. Tidak terlalu menyakiti ternak seperti cap beku
2. Cap ini bersifat permanen
b. Kekurangan
1. Harga alat mahal
2. Menyakiti ternak
3. Bekas cap beku lama sembuh sekitar 5-6 minggu
4. Kesulitan menyediakan peralatan
5. Hanya bisa dicap pada bulu gelap aja
7. Anting-anting Logam (Metal Ear Tags)
a. Kelebihan
1. Umum digunakan oleh masyarakat
2. Mudah dalam pemberian tanda
3. Anting dapat dirancang sendiri
b. Kelemahan
Kelemahan pada model ifdentifikasi ini adalah susah dibaca kecuali ternaknya jinak saehingga mudah didekati atau tidak ternak dikurangi.
8. Label Pergelangan Kaki dan Ekor (Ankle and Tail Tags)
a. Kelebihan
1. Dilengkapi dengan lebel sehingga mudah dalam pengenalan ternak
2. Praktis dan tahan lama dalam pemakaian atau penggunaan    
b. Kekurangan
Kekurangan pada model identifikassi ini adalah label sering tertutupi kotoran sehingga sulit di baca.
9. Label kandang
a. kekurangan
1. Ketepatan dalam pengidentifikasiannya sering terjadi kesalahan,
2. pendetailnya sulit,
3. dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
4. Banyak membutuhkan bahan baku papan untuk penulisan ternak,
b. Kelebihan
Kelebihan pada model kandang iniadalah mudah dilakukan oleh peternak, tidak menyakiti ternak.









BAB III
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa identifikasi ternak merupakan suatu bentuk recording yang harus dilakukan pada setiap ternak, Tujuan dari identifikasi ini adalah untuk memudahkan peternak dalam mengontrol ternaknya. Dari beberapa model-model identifikasi yang telah dijelaskan bahwa sangatlah penting namun alangkah baiknya model identifikasi yang digunakan tidak menyakiti ternaknya
DAFTAR PUSTAKA
Soetarno, T. (2003). Manajemen Budidaya Ternak Perah. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MATERI MANAGMEN TERNAK POTONG DAN KERJA SEMESTE 4

Jum'at, 8 Maret 2019 MANAGMEN TERNAK POTONG DAN KERJA Pemeliharaan Ternak Secara Intensif, Semi Intensif, dan Ekstensif Intensif - Penempatan pakan sistem terkurung terus menerus - Lahan : Terbatas - Pakan : Berkualitas, managmen terkontrol - Tenaga : Minimmal berkualitas tinggi - Ternak : Unggul - Waktu : Relatif Singkat - Contoh : Mix farming skala kecil, medium dan besar Ekstensif - Ternak dilepas begitu saja, penyedian pakan tergantung alam, padda malam hari dimasukkan ke kandang - Lahan : Luas, kesuburan kurang - Pakan/tanaman : Kualitas kurang, ketersedian berkualitas - Tenaga : Minimal - Ternak : Mutu sesuai keadaan - Waktu : Lama. Semi Intensif - Ternak terkurung didalam kandang, sewaktu-waktu digembalakan - Kontrol grazing dipasture dengan tambahan konsentrat (feed suplment) - Contoh : Pemeliharaan ternak di pulau Lombok (dilepas di pdangan kemudian dikandang disediakan pakan). INTESIF -> Lanjutan Pemeliharaan