BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Main
jaran (pacuan kuda) merupakan salah satu permainan rakyat sekaligus jenis olah
raga berkuda di Sumbawa, main jaran sering diadakan musim kemarau tempat main
jaran (pacuan kuda) disebut karato (arena pacuan kuda), yang membuat main jaran
ini berbeda dengan daerah lain yaitu jokinya, yaitu anak-anak bisa di bilang
dibawah umur serta tidak menggunakan pelana, mereka hanya dibekali sepatu,
helem dan cambuk dari rotan.
Sejarah
perkembangan permainan ini bermula pada saat zaman kolonial Belanda, samapai
saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat Sumbawa. Perbedaan main jaran pada
zaman kolinal Belanda dengan sekarang, aturan permainan pada saat itu tidak
ada, barang siapa yang mempunyai kuda yang besar dan siap untuk diadu
kecepatannya itulah yang tampil dan arenanya pun di tanah lapang yang tidak
dibuatkan arena khuhusus. Sejarah olahraga menunggang kuda di indonesia
mencatatkan bahwa dahulu kuda digunakan sebagai alat untuk berburu di
hutan-hutan oleh rakyat nusa tenggara barat dan timur. Dan di abad ke-16 di
pulau jawa, kuda adalah simbol keagungan dari kerajaan-kerajaan yang digerakkan
untuk peperangan. sampai pada perkembangannya bergeser menjadi sebuah tontonan
olahraga.
Harus
kita akui, olahraga Pacuan kuda ternyata merupakan bagian sejarah yang dibangun
oleh bangsa belanda. Dimana, pacuan kuda ini dilakukan pada hari-hari pasar dan
ulang tahun ratu belanda. Pada kenyataannya, banyak daerah-daerah yang juga
ikut melakukan kegiatan pacuan kuda tersebut hingga dibuatlah ternak-ternak
tradisional yang diantaranya terletak di Sumatra Barat, Sumatra Utara, Jawa
Tengah, JawaTimur, Sulawesi Utara, Selawesi Selatan dan Nusa Tenggara. Kemudian
melahirkan kuda kuda pacu lokal yang diberi nama kuda Batak, kuda Minahasa,
kuda Sumba, kuda Priangan, kuda Mangatas dan kuda Sandel. Olahraga kepiawaian
menunggang kuda mulai familiar ketika prajurit-prajurit Belanda mulai rutin
mengadakan lomba lompat rintangan (jumping) yang pada saat itu digelar di
kavaleri kota Cimahi yang dahulunya merupakan bagian dari kota bandung.
Berbeda
halnya dengan pacuan sekarang, di daerah Sumbawa khsusnya di kecamatan Empang
aturan permainan sudah jelas. Joki harus berumur berkisar antara 10-15 tahun,
dan kuda yang tampil harus melakukan regestrasi terlebih dahulu, kuda memiliki
kelas perlombaan misalnya kuda pemula menduduki kelas A dan itu akan bertanding
sesama pemula, jokinya sudah dilengkapi dengan sepatu, helemt, dan cambuk, kuda
diberikan atribut yang menarik yang menunjukan ciri khas dari kuda tersebut,
dan arena pun di sediakan, biasanya arena berbentuk melingkar.
Permainan
ini menggambarkan adanya kerja sama antara kuda dan joki untuk mendapatkan
juara di tiap perlombaan. Kuda yang
digunkan dalam pertandingan ini bukan kuda sembarangan, tentunya kuda yang
telah dilatih. Di samping itu, kuda yang digunakan memiliki postur tubuh yang
bagus, besar dan lehernya panjang. Ini sangat mendukung sekali dengan kecepatan
larinya pada saat perlombaan. Begitu halnya dengan joki, main jaran di Sumbawa
menggunakan joki dibawah umur ini tentunya membutuhkan keberanian dan berlatih
dengan keras bagaimana teknik menugnggang kuda yang benar.
kuda
merupakan salah satu jenis binatang yang memiliki sifat yang sangat liar namun
memiliki naluri dan kemampuan mengenal manusia memalului indara ciumannya. Oleh
karena itu, joki dan pemilik kuda harus berlatih dan melatih kuda pacuannya
dengan penuh kesabaran dengan memperhatikan kondisi, makanan, kandang dan waktu
beristirahatnya, karena ini akan dapat menumbuhakan kekompokan anatara kuda
dengan joki pada saat perlombaan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara melatih dan merawat kuda pacuan ?
2.
Bagaimana cara menumbuhkan rasa kekompakan antara manusia dengan kuda ?
1.3 Tujuan Masalah
1.
Untuk Mengetahu cara melatih dan merawat kuda pacuan
2.
Untuk Mengetahui cara menumbuhkan rasa kekompakan antara manusia dengan kuda.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Melatih dan Merawat Kuda Pacu
Merawat
kuda bukanlah suatu hal yang mudah, layknya seperti merawat seorang anak. Kita
harus mnyadari kebutuhan dasar kuda seperti makanan, minuman, istirahat dan
tidur. Kuda juga membutuhkan situasi tenang dan sejuk seperti kita manusia. Di alam
bebas kuda bisa mencari sendiri situasi dan kebutuhannya namun di dalam kandang
kitalah yang harus mencarikan untuknya. Apalagi bila kuda anda sakit, dia tidak
meminta anda mengerti kondisi sakitnya, namun kitalah sang perawat yang harus
memahami bahwa kuda sedang tidak dalam kondisi fit. Seorang perawat kuda
professional mengerti bagaimana kondisi kudanya saat itu.
2.1.1
Memperhatikan kesahatan kuda
Kandang kuda berkukuran 3 x 4 m dengan
lantai beralas serbuk gergaji atau rumput kering (jerami). Sedapat mungkin
mendapatkan sinar matahari pagi. Kuda dikeluarkan dari kandang sehari dua kali
yaitu pada pagi hari jam 07.00 sampai jam 09.00, kemudian jam 16.00 sampai jam
17.00. Setiap pagi kuda dibersihkan bulunya dengan sikat dan sisir. Kuku kuda
dibersihkan dari tanah yang menempel dll. kuda diajak berjalan-jalan sepanjang
minimum 2 KM untuk kuda pacu, kegiatan ini disebut dengan "Stap" agar
aliran darah lancar dan otot-ototpun meregang. Setelah beristirahat sejenak dan
keringatnya kering, kuda terus dimandikan agar bersih dari kotoran. Bersihkan
kuda seluruh tubuhnya dengan air termasuk alat sekresi serta kelaminnya.
Setelah dimandikan, Kuda dijemur sampai bulu-bulunya kering benar. Setelah itu
dimasukkan dalam kandangnya. Didalam kandang kuda diperintahkan untuk
"buang air" sebelum diberi makanan rumput dan ransum. Selama kuda
berada diluar kandang, kandang dibersihkan dari kotoran. Kotoran dibuang di
tempat yang sudah disediakan untuk kemudian dipakai sebagai bahan kompos, pupuk
kandang.
Pada sore hari, kuda cukup disikat agar
bulu-bulu tua rontok, jangan dimandikan karena akan susah kering diwaktu sore
hari. Lakukan aktivitas seperti dipagi hari meliputi: stap dan kebersihan
kandang. Masukkan kedalam kandang dan ulangi lagi perintah "buang air"
sebelum kuda diberi rumput dan ransum.
Kita bisa mengamati kegiatan ini secara
rutine, bila ada perubahan tingkah laku kuda tersebut, sang perawat akan cepat
mengetahuinya bahwa kuda sedang ada masalah dengan kesehatannya. Ancaman yang
paling serius terhadap kuda bila kuda menderita sakit perut akibat gangguan
pencernakan atau sebab lain. Yang biasa disebut KOLIK (Cholic). Untuk informasi
tentang penyakit yang menjadi momok orang kuda bisa dilihat di sini.
Selain perawatan kesehatan badan kuda
juga memerlukan perawatan kaki dan kuku-kukunya. Bagi seekor kuda, kakinya
adalah nyawa keduanya. Karena bila salah satu kaki kuda bermasalah, maka hampir
pasti kuda tak akan bermanfaat lagi sampai kaki tersebut sembuh. Di alam bebas
kaki kuda dipakai untuk melarikan diri dari serangan predator, manusia
membutuhkan kuda karena tenaganya. Kalau salah satu kakinya bermasalah maka
hampir pasti predator akan memangsanya atau manusia akan membuangnya. Oleh
karena itu perawatan kaki dan kuku menjadi hal yang penting dilakukan.
2.1.2
Makanan yang dibutuhkan oleh kuda
Makanan yang sehat bagi seekor kuda
apabila memenuhi kebutuhan badan sang kuda: karbohidrat, protein, air, vitamin
dll. Oleh karena itu makanan yang kita berikan harus mengandung unsur-unsur
kebutuhan primer sang kuda.
Untuk
memenuhi kebutuhan pokok makanan kuda bisa diberikan:
1. Rumput
hijau atau rumput kering yang bersih tidak berjamur
2. Bekatul
padi yang berserat
3. Biji
jagung kering yang sudah digiling
4. Biji
kacang hijau yang sudah lunak (direndam)
5. Air
bersih
Komposisi per ransum: Total bobot
makanan per hari seekor kuda adalah 0.75 Kg untuk setiap 50 Kg berat badannya.
Sehingga kalau bobot kuda 400 Kg, maka dia membutuhkan makanan seberat 3
Kg/hari. Komposisi makanannya dengan takaran mempergunakan gayung air (dari
plastik) yaitu, 2 bagian bekatul dan 1/2 bagian biji jagung giling. Tambahkan
biji kacang hijau yang sudah direndam satu malam agar lunak. Tambahkan garam
dapur 1 sendok makan, tambahkan calsium mineral 1 sendok makan. Tambahkan air
secukuponya supaya makanan basah dan aduk rata sebelum disajikan. Selalu
sediakan satu ember air bersih didepan kandang sehingga kuda bisa meminumnya
sesuai kebutuhannya. Kuda membutuhkan air minum sekitar 35 liter per hari.
Ransum diberikan tiga kali sehari yaitu pada jam 09.00 pagi, Jam 15.00 sore
serta jam 20.30 malam. Ini harus dilakukan tepat waktu untuk menghindari KOLIK.
Rumput pilihan diberikan setiap 1 jam sekali agar kuda selalu terisi perutnya
dengan jumlah sedikit-sedikit. Rumput yang disukai kuda adalah jenis alfa-alfa
atau timoti. Orang sumbawa biasanya menyebutnya dengan rumput "teki".
Batang rumput terasa manis kalau kita gigit. Secara tradisional orang-orang
Sumbawa dan lainnya memiliki resep yang cukup baik pula untuk mempertahankan
kondisi sang kuda, mereka mempergunakan bahan jamu-jamuan seperti telor ayam,
madu lebah serta ramuan lainnya.
2.1.3
Istirahat
Kuda sangat membutuhkan waktu
istirahat yang cukup. Untuk itu sang perawat ataupun pelatih kuda harus membuat
jadwal kapan kuda berlatih dan kapan kuda beristirhat. Hal ini perlu
dilaksanakan secara disiplin untuk menjaga kesehatannya. Untuk melatih kuda
dalam satu minggu cukup maksimal 2x seminggu.
2.2
Menigkatkan kekompokan antara joki dengan kuda
Kuda
merupakan salah satu binatang yang sangat liar dan sangat peka terhadap bahaya
yang akan mengahampirinya, Di sinilah
joki berperan penting melatih kudanya untuk tidak takut terhadap bahaya
tersebut. Dengan cara pada saat berlatih, joki melatih dengan suara-suara yang
meraka buat dari kaleng yang berisi batu kemudian diikat pada kayu, ini
bertujuan memperkenalkan suara yang biasa akan terjadi pada saat perlombaan.
Membuat orang-orangan pada setiap lintasan arena latihan, ini bertujuan
membiasakan kuda melihat orang-orang yang menonton di sepanjang lintasan karato
(arena pacuan).
Kebiasaan
orang Sumbawa untuk menjinakkan kudanya dan bisa menuruti apa yang mereka suruh
pada saat latihan, meraka menganggap kuda sebagai sahabat seperti manusia.[5]
Kuda diajak bicara sambil berjalan, meskipun responya tidak lewat suara namun
dari gerakan-gerakan kepala, ekor, telinga. Seperti halnya diperlakukan seperti
manusia, merka tidak pernah memaksakan kuda terus berjalan atau berlari ketika
latihan. Apbila kudanya sudah terlihat cape walaupun waktu untuk latihan belum
selasai, meraka sangat memperhatikan kondisi kudanya dan segera memberhentikan
latihan.
Memperlakukan
kuda seperti manusia, itu merupakan salah satu jurus ampuh yang mereka gunakan untuk menumbuhkan
kekompokan antara kuda dan joki pada saat perlombaan. Setiap malam joki dan
pemilik kuda selalu menamani kudanya di kadang dengan membuat api tungkuh untuk
sebagai penerang. Mereka mempercayai bahwa dengan bau asap dari api, dan suara
manusia kuda merasa diawasi dan dijaga.
Kuda
akan merasa nyaman bersama kita, apabila kita selalu memperhatikan kondisi,
kesehatan kuda, lingkungan (kandang dan tempat kuda dijemur), makanan dan waktu
istirahatnya. Kuda merasa dirinya dimanja dan akan nurut bersama manusia.
2.3
Beberapa Kepercayaan Mengenai Kuda
Joki
yang digunakan oleh masyarakat Sumbawa yaitu anak dibawah umur yang memiliki keberanian. Namun, masyarakat
Sumbawa memiliki kepercayaan bahwa
keringat yang berupa busa terdapat antara paha dengan kelamin kuda, itu bisa
digunakan untuk menghilangkan ketakutan seorang joki. Mereka mencampuri
keringat tersebut dengan minuman atau makanan, kemudian diberikan kepada joki
tersebut untuk dimakan.
Dalam
melakukan pertandingan ada berbagai pantangan yang dianggap fatal oleh orang
Sumbawa selama perlombaan, antara lain
orang yang punya kuda tidak boleh melakukan persetubuhan. Mereka
mempercayai, bahwa ini akan mendatangkan kesialan bagi joki maupun kudanya.
Misalnya, terkadang joki terjatuh, kuda menabrak batasan karato (arena pacuan),
kuda biasanya terjatuh.
Selain
pantangan tersebut, ada beberapa hal yang dapat mendatang kesialan bagi joki
dan kuda. ,masyrakat Sumbawa sangat selektif dalam memilih kuda sebagai kuda
pacu. Kadang mereka meilhat pusar yang terdapat pada kuda. Ada beberapa jenis
pusar yang masing-masing menggambarkan watak/sifat dari kuda tersebut. Antara
lain;
1.
Pusar butate, pusar ini terdapat pas
ditengah-tengah perut. Biasnya kuda yang memilki pusar tersebut sering
mengalami kesakitan yang sehabis kerja keras.
2.
Pusar turin tangis, pusar ini terdapat dijidat yang tersusun dari
atas kebawah. Biasanya kuda yang memilki pusar seperti ini memilki sifat sering
menjatuh joki kedepan.
3.
Pusar rajono, pusar yang terletak di
dada sebnyak tiga buah yang membentuk sigi tiga. Pusar ini menunujukan saifat
kuda memilki sifa baik dan larinya kencang.
4.
Pusar raja, pusar ini terletak di bagian
dada terdiri atas satu yang agak besar. Pusar ini menunjukkan kuda tersebut
penurut dan mudah diperintah.
Pusar
inilah yang sangat diperhatikan oleh masyarakat sumbawa untuk dijadikan kuda
pacuan.
Setalah
menyeleksi pusar-pusar yang terdapat pada kuda, masyrakat sumbawa dalam
memberikan nama harus seuai dengan filosofi yang mendatangkan keberuntungan
dalam memberikan nama kudanya atau yang menjadi ciri kahs dai kuda tersebut.
Nama yang diberikan biasanya diberkan dilihat dari bagaimana lahirnya,
warnanya, bagaimana sifat-sifatnnya dan lain sebagianya. Contoh-contoh nama
kuda dari sumbawa, Angin Paris nama ini berfilosfi bahwa kuda ini lari
diibarkan angina tidak bisa dilihat. Talaga Jaya, nama ini berfilosofi ada
sebuah telaga di daerah Sumbawa yang selalu terisi air, telaga ini dijadikan
sebagai sumber pengairan sawah disekitar telaga itu.
BAB
III
KESIMPULAN
Pacuan kuda merupakan salah satu
permainan yang sekaligus menjadi olah raga yang
melihat kekompakan antara manusia dengan kuda. Permainan ini sudah lama
ada semenjak zaman kolonial belanda. Namun, sekarang permainan ini lebih
dikemas lagi menjadi permainan yang memilki aturan dan atribut-atirbut yang
mampu mengamankan para jokiinya.
Dalam menumbuhkan kekompakan kerja
sama antara manusia dengan kuda yang perlu dilakukan adalah menganggap kuda itu
sebagi teman atau sahabat. Selaian, kita menganggap kuda sebagai sahabat yang
perlu kita perhatikan makanan, keshatan, istirahat, jadwal berlatih dan lain
sebagainya. Dengan ini kuda akan merasa dimanja sehingga akan bisa menurut
dengan kita.
Sifat kuda juga perlu kita
perhatikan karena itu dapat mempermudah kita dalam merawat dan melatihnya.
Kebiasaan orang sumbawa, melihat sifat kuda dilihat dari pusarnya. Ada beberapa pusar kuda yang dikenal oleh
masyarakat Sumbawa anatra lain: Pusar butate, pusar ini terdapat
ditengah-tengah perut, biasnya kuda yang memilki pusar tersebut sering
mengalami kesakitan yang sehabis kerja keras. Pusar turin tangis, pusar ini terdapat dijidat yang tersusun dari
atas kebawah, biasanya kuda yang memiliki pusar seperti ini memilki sifat
sering menjatuh joki kedepan. Pusar rajono, pusar yang terletak di dada
sebanyak tiga buah yang membentuk sigi tiga, pusar ini menunujukan saifat kuda
memilki sifa baik dan larinya kencang. Pusar raja, pusar ini terletak di bagian
dada terdiri atas satu yang agak besar, pusar ini menunjukkan kuda tersebut
penurut dan mudah diperintah.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Diknas Kabupaten Sumbawa. 2006. Kumpulan Cerit
Rakyat Sumbawa. Sumbawa: Tiara Perkasa Sumbawa.
Iskandar dkk. 2003 Seni Budaya Daerah Sumbwa.
Sumbawa: pendidikan nasional kabupaten Sumbawa
http://kabutinstitut.blogspot.com/2009/01/cerita-rakyat-tanpa-rakyat.html
http://komunitas-dokterhewan.blogspot.com/2008/02/jenis-jenis-kuda.html
http://berawaldarikacangan.blogspot.com/2010/02/sejarah-olahraga-menunggang-kudapacuan.html
http://inhorse.wordpress.com/2007/06/20/perkembangan-olahraga-berkuda-di-indonesia/
http://nagasundani.blogsome.com/2005/11/21/pacuan-kuda/
http://dongengdalam.blogspot.com/2007/08/balap-kuda-ramuan-madura.html
Komentar
Posting Komentar