Langsung ke konten utama

Laporan Penyuluhan pembuatan UMB



Praktikum Penyuluhan dan Komunikasi Peternakan ini merupakan salah satu tugas akhir dari mata kuliah. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah  memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa tentang praktek penyuluhan dan komunikasi peternakan, mampu melakukan evaluasi tentang praktek penyuluhan dan komunikasi peternakan dibanding dengan teori yang telah diperoleh dalam perkuliahan. Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa lebih terampil dalam menyampaikan analisis, penjelasan-penjelasan dan evaluasi kepada sasaran, mampu berpikir kritis terhadap permasalahan yang dihadapi, sasaran penyuluhan, dan memperoleh pengalaman belajar di Desa montong kecamatan Narmada.
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Ilmu Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunatepat pada waktunya. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan untuk dosen pengampu yaitu Dr. Ir. I Gusti Lanang Media, M.Si yang senantiasa telah memberikan materi tentang penyuluhan ini, serta teman-teman sekalian atas kekompakannya selama berkegiatan dan menyusun laporan.
Kami sangat menyadari begitu banyak kekurangan yang ada di dalam laporan ini, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya. 

Mataram, Senin 24 juni 2019
           


                                                                                                Penulis



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................   i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Kegunaan............................................................................................................. 2
1.2.1 Tujuan Praktikum...................................................................................................... 2
1.2.2 Kegunaan Praktikum...................................................................................................... 2
BAB II KONDISI UMUM KELOMPOK PETERNAK........................... 3
BAB III RUMUSAN MASLAH................................................................ 4
3.1 Identitas Masalah.............................................................................. 4
3.2 Penetapan Masalah............................................................................ 4
BAB IV SOLUSI PERMASALAHAN..................................................... 6
Materi Penyuluhan....................................................................................... 6
4.1.1 Solusi Permasalahan....................................................................... 6
4.1.2Materi Penyuluhan .......................................................................... 9
4.1.3Metode Penyuluhan......................................................................... 9
4.1.4Media Penyuluhan ....................................................................... 10
BAB V KESIMPULAN........................................................................... 12
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 12
5.2 Saran............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 13
LAMPIRAN............................................................................................. 14



DAFTAR TABEL
Formulasi UMB........................................................................................... 8

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyuluhan merupakan ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Penyuluh perternakan  merupakan pendidikan di luar kampus yang ditujukan kepada para peternak dan keluarganya, proses pendidikan ini terjadi karena adanya komunikasi yang dalam penyuluhan perternakan  proses komunikasi ini berjalan dua arah, yaitu antara penyuluh peternakan  sebagai pemberi sumber informasi dan peternak beserta keluarganya itu sendiri sebagai penerima sumber dan sebaliknya. Pada sebuah penyuluhan diperlukan suatu metode, teknik dan media yang tepat agar apa yang dsampaiakan kepada peternak dapat tercapai.
 Di dalam kenyataannya, kualifikasi penyuluhan tidak cukup hanya dengan memenuhi persyaratan keterampilan sikap dan pengetahuan saja, tetapi keadaan atau latar belakang sosial budaya, bahasa, agama, kebiasaan-kebiasaan. Seringkali justru lebih banyak menentukan keberhasilan penyuluhan yang dilakukan. Karena itu penyuluhan yang baik, sejauh mungkin harus memiliki latar belakang sosial budaya yang sesuai dengan keadaan seorang penyuluh akan bertugas di wilayah kerja yang memiliki kesenjangan sosial budaya yang telah dimilikinya.
Kelompok ternak ‘Patuh Tani’ bergerak dalam usaha peternakan skala kecil dan berfokus pada penggemukan sehingga mereka sangat fokus dalam manajemen pakan. Berdasarkan permasalahan yang ada pada kelompok tersebut adalah kurang efisiennya pakan yang diberikan jika hanya degan rumput saja, bahkan tidak dibarengi dengan kebutuhan masing-masing ternaknya dan tidak sesuai dengan fase produksinya. Berakar dari permasalah tersebut, maka praktikum ini perlu untuk dilakukan untuk menyuluh tentang suatu inovasi pakan tambahan bagi ternaknya.Oleh karena itu dalam kegiatan penyuluhan ini kami melakukan pembuatan UMB (Urea Molases Block) sebagai materi penyuluhan pertanian dan dalam memenuhi tugas kami yaitu praktikum mata kuliah Penyuluhan Dan Pembangunan Ilmu Industri Peternakan.

  1.2 Tujuan dan Kegunaan
1.2.1        Tujuan praktikum
a.       Kelompok  mengenal  UMB
b.      Kelompok mengetahui formulasi UMB
c.       Kelompok mengetahui manfaat UMB
d.      Kelompok mengetahui cara pembuatan UMB.

1.2.2        Kegunaan praktikum
a.       Mahasiswa dapat menjelaskan tentang UMB secara rinci hingga kelompok peternak memahaminya
b.      Mahasiswa dapat mejelaskan formulasi pada pembuatan UMB
c.       Mahasiswa dapat menjeskan kepada peternak mengenai manfaat UMB bagi ternak
d.      Mahasiswa menjelaskan cara pembuatan UMB.



BAB II
KONDISI UMUM KELOMPOK PETERNAK

Peternak Sapi Patuh Tani Desa Montong Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, anggota kelompok peternak Patuh Tani rata-rata memiliki pekerjaan ganda. Jumlah peternak di kelompok ini 12 orang. Kelompok peternak Patuh Tani ini mulai dibentuk sejak tahun 2014. Kelompok peternakan ini lebih focus pada penggemukan.
Kelompok ternak Patuh Tani memiliki ternak sapi sebanyak 21 ekor, dengan kondisi kandang masih terpisah, kadang pertama terdapat 9 ekor sapi, sementara kandang kedua tedapat 8 ekor sapi, masing-masing anggota kelompok ada yang memelihara 4 ekor sapi/orang, ada yang 2 ekor/orang, dan ada juga anggota kelompok memelihara 1 eko rsapi/orang. Lokasi kadang sapi kelompok ternak Patuh Karya ini terletak di lokasi yang sangat strategis, yakni lebih dekat dengan persawahan, dekat dengan sungai, dan tersedianya jalan usaha tani sehingga memudahkan peternak membawa pakan ternaknya.
Selain menjadi peternaksapi, sebagian besar dari mereka juga menggantungkan mata pencahariannya sebagai buruhtani. Umumnya mereka bercocok tanam padi sebagai mata pencaharian sampingan selain beternak sapi, tidakhanyalaki-laki yang mengurus ternak ternyata ibu-ibu pun sangat semangat dalam hal memelihara ternak, seperti member ternak pakan, dan air minum.
Pendapatan sehari- hari para peternak belum mencukupi untuk memenuhi kehidupan sehari. Jika hanya mengandalkan buruh tani sebagai kerja sampingan masih belum mencukupi untuk keperluan keluarga. Walaupun sayuran bisa di petik di di kebun atau pun di persawahan sebagai lauk, tetapi masih banyak keperluan lain yang harus dipenuhi, apalagi waktu juga tersita untuk mencari rumput makan sapi “kata salah satu peternak”.

BAB IIIRUMUSAN MASALAH

Berdasarkan hasil praktikum, dari kegiatan wawancara dengan peternak kelompok Patuh Tani yang ada di Montong, Lombok Barat, masalah yang dihadapi oleh peternak adalah Manajemen pemberian pakan pemeliharaan pedet daninduk. Masalah ini muncul karena kelompok peternakan inisebagian besar memeliharan sapi betina untuk pembibitan. Sehingga pemeliharaan induk dan pedet menjadi mamsalah utama yang harus dicari penyelesaiannya. Hal yang paling menjadi kendala dalam pemeliharaan ternak mereka terutama sapi-sapi betina induk maupun bunting pertama. Peternak masih kebingungan dan kekurangan referensi akan bagaimana dan apa saja pemberian pakan yang baik terhadap sapi-sapi mereka sesuai dengan fase fisiologisnya, antara lain sapi bakalan(heifer), sapi bunting pertama dan sapi induk yang sudah beberapa kali bunting. Selain kedua masalah tersebut, kelompok peternak juga mengemukakan ketidak efisienan dari pakan basal berupa rumput saja yang mampu peternak berikan untuk ternaknya. Sehingga sangat diperlukan suatu inovasi/teknologi pakan terbarukan yang dapat meningkatkan pertumbuhan sapi-sapinya. Faktor tingkat pendidikan yang rendah dilihat dari ratarata peternak yang berada di Desa Aikmel adalah tamatan sekolah dasar hingga sekolah menengah, sehingga dalam beternak hanya mengandalkan pengalaman beternak  yaitu berdasarkan pemahaman dan pengetahuan peternak saja, selain itu peternak kurang mampu dalam memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat ditetapkan masalah yaitu mengenai, manajemen pemberian pakan untuk ternak pada fase-fase tertentu khususnya pedet. Kurang maksimalnya efisiensi pakan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor pendidikan dan kurang mengembangan informasi dan teknologi, kurang adanya penyuluhan, rendahnya kesadaran peternak terhadap manajemen pemberian pakan pada pedet. Dari permasalahan pakan, disebabkan oleh sumber-sumber hijauan selain rumput yang susah didapatkan oleh peternak. 


SOLUSI PERMASALAHAN
Berdasarkan penetapan masalah yang telah ditemukan, adapun solusi permasalahan yang dapat kami berikan kepada peternak dengan metode penjelasan seperti berikut:
Solusi peningkatan Efektivitas Pakan bernutrisi dengan inovasi pakan Urea Molase Block (UMB)
Berdasarkan yang dikeluhkan oleh peternak adalah kurangnya inovasi terbaru untuk meningkatkan efisiensi pakan. Karena peternak dikelompok ini hanya memberikan pakan berupa rumput saja. Tentu saja hal ini kurang bernutrisi untuk ternak mereka. Terlebih lagi untuk usaha penggemukan untuk menghasilkan bobot lahir pedet yang cukup tinggi dibutuhkan pakan bernutrisi yang lengkap. Berdasarkan hal tersebut, kami sebagai tim penyuluh memberikan materi tentang pakan supplement tambahan berupa Urea Molase Block atau disingkat UMB. 
Urea Molases Blok (UMB) merupakan pakan tambahan atau suplemen yang sangat bermanfaat untuk ternak sapi, kambing, domba (ternak ruminansia), bentuk UMB ini adalah padat yang terbuat dari berbagai macam sumber pakan seperti, molasses(tetes tebu) sebagai kandungan energi, pupuk urea sebagai kandungan protein, garam dapur, ultra mineral, kapur digunakan sebagai pelengkap zat-zat pakan, dan untuk mudah menyerap tetes tebu, dan bekatul atau dedak. Pakan tambahan ini juga bisa kita katakan seperti permen untuk ternak kita, karena ketika diberikan UMB, ternakakan menjilatnya seperti permen. UMB ini merupakan pakan tambahan yang kaya akan nutrisi, mulai dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral sehingga sangat cocok untuk meningkatkan asupan gizi ternak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yusuf, 2010 bahwa Kebutuhan ternak ruminansia akan pakan dapat dipenuhi dari pakan hijauan (rumput atau kacang-kacangan) sebagai pakan basal (utama) dan konsentrat sebagai pakan penguat. Kedua pakan tersebut belum menjamin terpenuhinya unsur-unsur mikro berupa mineral, vitamin dan asam amino tertentu terutama pada ternak yang dipelihara secara intensif. Pada saat hijauan bermutu tidak tersedia dan kandungan serat kasar pada pakan pokok tinggi maka pemberian UMB akan sangat efektif dan bermanfaat secara biologis dan ekonomis. Demikian pula penggunaan suplemen ini akan tepat guna bila diberikan pada saat keseimbangan mineral berkurang karena musim atau kondisi tanah. Untuk mencegah penurunan bobot badan ternak selama transportasi dan untuk memacu konsumsi pakan berserat kasar tinggi, maka UMB akan sangat efektif dan bermanfaat. Manfaat lainnya adalah  mampu memperbaiki nilai nutrisi dari pakan ternak, Pencernaan dan kecernaan zat-zat  pakan ternak sapi, kambing, domba akan lebih efisien dan meningkat, Konsumsi pakan ternak ruminansia akan meningkat, karena dengan UMB, ternak kita nafsu makannya tinggi, Ternak akan cepat gemuk atau produksinya akan meningkat. Sistem kinerja reproduksi akan menjadi lebih baik, Untuk menghindari dari efiensi vitamin  dan mineral, malnutrisi disebabkan rendahnya nilai nutrisi pakan, Akan meningkatkan jumlah mikroorgonisme rumen atau lambung, sehingga keperluan Serat Kasar (SK) yang digunakan untuk media hidupnya akan meningkat pula, sehingga akan merangsang ternak untuk memakan bahan pakan dengan jumlah banyak tidak seperti biasanya, dengan demikian produksi ternak (daging) akan meningkat pula. Respon peternak yang kami suluh terhadap materi penyuluhan UMB ini adalah sangat antusias. Peternak memiliki bnayak pertanyaan untuk UMB tersebut. Selain itu, kami juga memberikan ketentuan-ketentuan dalam pemberian UMB ini. Biasanya untuk ternak sapi dan kerbau dapat dierikan sekitar 350 gram/ekor/hari, untuk ternak domba dan kambing sekitar 120 gram/ekor/hari.  Pakan suplemen ini dimakan oleh ternak dengan cara menjilat  dan diberikan dengan menaruk dalam batok kelapa, digantung, tabung bambu, atau kotak pakan. Pakan suplemen ini  bisa kita berika pada saat pagi hari, dengan jumlah takaran yang dianjurkan oleh peternak. Meskipun ukuran UMB kadang-kadang melebihi kebutuhan yang dianjurkan, tetapi biasanya ternak akan menyesuaikannya dan akan membatasi sendiri.Berdasarkan Formulasi yang kami gunakan antara lain:

Formulasu UMB
BAHAN
Persentase (%)
Berat (Gram)
Urea
8
80
Molasses
25
250
Dedak padi
37
370
Tepung jagung
15
150
Garam
7
70
Kapur
8
80
Total
100
1000






Penyuluhan tentang UMB ini kami lakukan dengan metode ceramah, setelah menyampaikan materi, maka kami langsung melakukan praktik pembuatan.Untuk pembuatan pertama kami sendiri yang melakukannya. Peternak sangat antusias memerhatikannya dan disaat itu pula kami beri kesempatan peternak untuk bertanya, banyak sekali lontaran pertanyaan yang diajukan peternak, dikarenakan baru pertama kali mereka mendapatkan inovasi pakan suplment ini atau disebut UMB, Formula untuk membuat UMB ini kami dapatkan dari salah satu dosen peternakan, yaitu Bapak H. Mastur M.Si karena beliau sangat ahli dalam pembuatan formulai ransum, untuk praktik pembuatan UMB dibimbing langsung oleh kakak Irwansyah sblum melakukan penyuluhan di lapangan
Peningkatan Efektifitas Pakan bernutrisi dengan inovasi pakan Urea Molase Block (UMB).dengan metode ceramah dan juga praktek langsung (demonstrasi). Berdasarkan hasil wawancara, bahwasannya baru pertama kali penyuluhan tentang UMB ini dilakukan di Kelompom Ternak Patuh Tani ini. Sehingga tim penyuluh kami merupakan tim penyuluh pertama dalam penyuluhan pakan UMB.
Metode yang dilakukan untuk memberikan penyuluhan yaitu dengan metode pendekatan kelompok dengan cara demonstrasi dan ceramah. Hal tersebut lebih efektf dan efisien untuk memberikan penyuluhan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mardikanto (1993) yang menyatakan bahwa metode demonstrasi seringkali dipandang sebagai metode yang paling efektif karena dalam kegiatan penyuluhan. Demonstrasi cara lebih menonjolkan upaya untuk menunjukkan (dalam pengertian melatih) pada sasaran penyuluhan tentang cara-cara yang benar. Sasaran perlu ditunjukkan bukti nyata, yang dapat dilihat oleh mereka sendiri. Hal ini bertujuan agar mereka percaya, bila mereka percaya pasti lebih cepat terdorong untuk mencoba dan terakhir mereka akan mengadopsinya. Mardiana (2011) menambahkan jika metode penyuluhan massal digunakan oleh penyuluh untuk menyampaikan pesan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dalam jumlah besar pada waktu hampir bersamaan.  Contoh metode ini adalah: pidato dalam pertemuan besar, siaran pedesaan melalui radio dan televisi, pertunjukkan wayang, sandiwara atau dagelan, penyebaran selebaran dari udara, penempelan poster, pembentangan spanduk dan lain-lain.   
Realita yang kami lakukan sesuai dengan pernyataan diatas adalah demonstrasi tentang cara pembuatan UMB. Pertama-tama, tim penyuluh memberikan ceramah kepada peternak tentang permasalahan-permasalahn yang telah dikeluhkan oleh peternak antara lain: manajemen pakan dan efisiensi pakan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Waktu yang kami gunakan untuk metode ceramah ini adalah sekitar 30 menit yaitu mulai dari pukul 16:00 WITA – 18.00  WITA. Penyuluhan kami mulai dari pukul 16:00 WITA bertempat dibalai pertemuan kelompok ternak Patuh Tani. Setelah itu, kami melakukan pembuatan UMB bersama peternak disaat itu pula banyak peternak yang antusias dalam membuatnya. Serta foto bersama bersama peternak.
Media yang dipakai pada penyuluhan adalah folder hal ini dikarenakan para peternak rata–rata sudah bisa membaca namun ada juga yang tidak bias membaca. Folder adalah salah satu media informasi penyuluhan pertanian yang disajikan secara lembaran informasi pertanian dengan bentuk lembaran. Folder ini kami desain sendiri dengan kelompok kami yaitu kelompok 4. Sesuai dengan pendapat Menurut departemen pertanian (1995) yang menyatakan bahwa folder dapat dibagikan  pada  setiap  orang dengan diberikan penjelasan satu persatu atau secara bersamaan, sedangkan  manfaatnya adalah  materi  dapat  diberikan  secara  lebih lengkap, lebih jelas  serta  lebih khusus pada materi  tertentu serta dapat melengkapi dan memperjelas  materi  penyuluhan yang  lain.Tulisan pada folder harus sistimatis dan berisikan uraian yang tuntas,jelas,singkat dan padat. Penyajian folder yang menarik harus dilengkapi dngan foto dan gambar. Folder selain dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi pembaca folder juga dapat digunakan sebagai sumber bacaan pada kursus tani dan pertemuan kelompok tani.


BAB V

 KESIMPULAN


5.1 Kesimpulan
Peternakan kelompok Patuh Tani merupakan kelompok peternak yang mengarah pada penggemukan sehingga manajemen penggemukan pedet sangat dibutuhkan. Berdasarkan masalah tersebut, pemberian solusi mengenai manajemen pemberian pakan telah tim penyuluh rangkum dalam materi penyuluhan dan berhasil dilaksanakan dengan metode pendekatan kelompok, ceramah dan demonstrasi pembuatan UMB. Media yang digunakan adalah media folder. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, terlihat bahwa dengan media ini sangatlah efektif, peternak antusias membaca folder tersebut dan sangat praktis untuk dibaca dimana-mana. Selain itu dengan metode praktek sangat efektif dan efisien untuk dilakukan, interaksi diskusi berlangsung selama praktek dilakukan, hal ini membuat penyampaian materi dari tim penyuluh dapat diperoleh secara lengkap oleh para peternak.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh peternak dan sebaiknya dosen pembimbing mata kuliah Penyuluhan Komunikasi Peternakan menyediakan tempat praktikum agar praktikan lebih muda dan cepat melakukan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pertanian. 1995. PedomanPemilihan Metode PenyuluhanPertanian.
             Jakarta.
Mardiana, E. 2011. Jurnal Analisis Efektifitas Metode Penyuluhan Pada Masyarakat  Pesisir. Jurnal Agribisnis Vol. X (3)
Mardikanto, Totok dan Arip Wijianto. 2005. Metoda dan Teknik Penyuluhan  Pertanian. Fakultas  Pertanian UNS. Surakarta.







LAMPIRAN

 



























                                                                                               


 
































Para peternak sangat antusias menyimak materi yang disampaikan
 

 















                                                                                                           

 



 

















                                                                                   


Foto bersama bersama peternak setelah penyampaian materi dan pembuatan UMB
 


 

Tim Penyuluhan kelompok 4
 
                                                           














                                               
Pemberian Hadiah kepada kelompok ternak Patuh Tani
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM-MACAM IDENTIFIKASI PADA TERNAK SERTA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

MAKALAH PRODUKSI TERNAK PERAH MACAM-MACAM IDENTIFIKASI PADA TERNAK SERTA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA OLEH : NAMA   : JUNALDI SUPRIANTO M NIM        : B1D 017 138 KELAS : 5B1 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2019 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Ilmu Produksi Ternak Perah tepat pada waktunya. Ucapan   terima kasih juga kami sampaikan untuk dosen pengampu yaitu Bapak Muhammad Dohi, M.Si yang senantiasa telah memberikan materi tentang Ilmu Produksi Ternak Perah, serta teman-teman sekalian. Penulis sangat berterima kasih sebanyak-banyaknya jika ada kritik dan saran yang akan membangun dan memperbaiki tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya. Mataram, 1...

LAPORAN REPRODUKSI (Koleksi, Evaluasi, Pembekuan dan Pengenceran)

ACAR I KOLEKSI (PENAMPUNGAN) SEMEN KOLEKSI (PENAMPUNGAN) SEMEN 1.1. Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum ini agar praktikan mengetahui cara penampungan semen dengan vagina buatan dan mendapatkan semen yang segar yang kualitasnya baik agar dapat diproses lebih lanjut. 1.2. Hasil Praktikum                      (a)                                                          (b) Gambar 1. Penampungan semen segar (a)Sample K1 (b)Sample K2 Dari hasil penampungan semen kambing yang telah dilakukan, didapatkan sperma kambing dengan volume K1 sebanyak 0,9 ml/ejakulasi da...